Kehilangan seseorang yang kita sayangi adalah salah satu pengalaman paling mendalam dan sulit dalam hidup. Hal ini tidak pernah mudah karena keterikatan emosional yang kuat, kenangan yang kita bangun bersama, dan rasa cinta yang mendalam. Kematian membawa kekosongan yang begitu dalam karena kita kehilangan kehadiran fisik, percakapan, dan kebersamaan yang selama ini kita anggap biasa.
Rasa duka itu tidak pernah sepenuhnya hilang karena kenangan dan perasaan itu menjadi bagian dari siapa kita. Ketika kita kehilangan seseorang, kita tidak hanya kehilangan mereka sebagai individu, tetapi juga bagian dari diri kita yang terkait dengan mereka. Inilah sebabnya mengapa berusaha melupakan rasa duka sering kali tidak berhasil—karena duka adalah cerminan dari cinta yang kita rasakan.
Waktu memang bisa membantu menyembuhkan luka, tetapi mungkin bukan dalam arti "menyembuhkan" sepenuhnya. Waktu memberikan kesempatan untuk kita belajar hidup dengan kehilangan tersebut, untuk menemukan cara mengintegrasikan kenangan dengan orang yang telah pergi ke dalam kehidupan kita yang sekarang. Rasa sakit mungkin berkurang seiring waktu, tapi kenangan dan dampak dari kehilangan tersebut tetap ada. Proses ini berbeda bagi setiap orang dan tidak ada waktu yang pasti kapan kita bisa merasa lebih baik.
Dalam waktu, kita mungkin menemukan cara baru untuk menghargai kenangan tanpa harus merasa begitu terluka, tetapi itu tidak berarti kita melupakan atau menghilangkan rasa duka. Ini lebih tentang bagaimana kita beradaptasi dengan kenyataan baru dan menemukan arti baru dalam hidup kita meskipun ada kehilangan tersebut.